Sabtu, 31 Maret 2018

" Kampus Analis Kesehatan yang Recomended di Jatim"

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA (STIKES ICME)







Alamat :

* kampus B : Jl Halmahera 33 Kaliwungu Jombang
* Kampus Pusat : Jl. Candi Mulyo 57A Kemuning Jombang

Kodepos :  61411
Telepon : 0321-854916
Fax : 0321-854915
Email : stikes_icme_jombang@yahoo
Akreditasi BAN-PT  :C
Akreditasi Jurusan Analis Kesehatan  : C
Jenjang   : D3
Status : Swasta
Web : www.stikesicme-jbg.ac.id
Berdiri : 29 September 2005


Visi Diploma 3 Teknologi Laboratorium Medik :
Menghasilkan ahli madya Teknologi Laboratorium Medik yang unggul dalam kompetensi Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dengan mengedepankan nilai moralitas,peduli,dan berdaya sinergi serta memiliki keunggulan di bidang laboratorium bakteriologi.

Misi Diploma 3 Teknologi Laboratorium Medik
1. Menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang laboratorium medik,berorientasi pada mutu dan kebutuhan pelayanan Kesehatan.
2. Meningkatkan ketrampilan dalam tindakan analisa dalam bidang bakteriologi klinik,makanan dan minuman.
3. Melaksanakan dan Mengembangkan penelitian dasar dan terapan di bidang di bidang laboratorium medik.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang terkait di bidang laboratorium medik

Kamis, 29 Maret 2018

" Kampus Analis Kesehatan yang Recomended di Jatim"

STIKES MAHARANI MALANG





Alamat : Jl. Akordion Selatan No. 8B, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141

Visi :
 Mencetak tenaga ahli laboratorium yang terampil, profesional, berintegritas, dan berjiwa enterpreunership serta mampu bersaing dalam era globalisasi serta mampu menjadi prodi TLM yang unggul Tingkat Internasional pada tahun 2035.

Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik analis kesehatan / Ahli Teknologi Laboratorium Medik dengan menitikberatkan pada ketrampilan di bidang Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Forensik, Kimia Kesehatan.

2. Membangun dan mengembangkan budaya riset dalam pemecahan maslah kesehatan.

3. Membangun dan mengembangkan kemampuan manajerial laboratorium kesehatan (PLOC/Planner Leader Organizer Controller)

4. Menyelenggarakan pelayanan dan pengabdian kesehatan masyarakat di bidang teknologi laboratorium kesehatan

Akreditasi : C

Jumlah murid angkatan terakhir : 46

Rabu, 21 Maret 2018

sejarah Analis Kesehatan Di Indonesia

Sejarah perkembangan laboratorium kesehatan di dunia dimulai sejak awal diketemukannya mikroba oleh Antony van Leeuwenhoek (1632 – 1723) yang kemudian menjadikannya menjadi salah seorang penemu mikrobiologi. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa penemuan di dunia mikrobiologi lainnya seperti Louis Pasteur (1822 – 1895) penemu teori biogenesis dan penemu protozoa penyebab penyakit serta penemu vaksin, Robert Koch (1843 – 1910) penemu penyakit Anthrax dan terkenal dengan Postulat Koch. Tidak ada buku sejarah yang otentik tentang perkembangan laboratorium di Indonesia, namun menelusuri berbagai catatan dan masukan dari beberapa orang yang terlibat dalam proses terbentuknya laboratorium kesehatan di Indonesia. Perkembangan tersebut adalah sejak dimulainya pemerintah penjajahan Belanda pada abad ke -16, pada tahun 1851 sekolah dokter Jawa didirikan oleh dr. Bosch, kepala pelayanan kesehatan sipil dan militer dan dr. Bleeker di Indonesia. Kemudian sekolah ini terkenal dengan nama STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi. Dalam rangka mengembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia pada saat itu kemudian didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran di Bandung pada tahun 1888. Kemudian pada tahun 1938, pusat laboratorium ini berubah menjadi Lembaga Eykman dan selanjutnya disusul didirikan laboratorium lain di Medan, Semarang, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta. Laboratorium-laboratorium ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar dan sebagainya bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat yang lain seperti gizi dan sanitasi.

Pada tahun 1968 dalam rapat kerja kesehatan nasional, dicetuskan bahwa puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Departemen Kesehatan) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Salah satu kegiatan pokok puskesmas mencakup antara lain adalah laboratorium.

Kemudian terjadi perkembangan pelayanan laboratorium kesehatan selain yang diselenggarakan oleh pemerintah khususnya swasta dengan berdirinya Laboratorium Klinik “CITO ” pada tanggal 10 April 1967 oleh Bapak. H. Achmad Djoeahir. Berlokasi di salah satu jalan utama kota Semarang, yaitu Jalan Imam Bonjol No. 206. Kemudian disusul dengan Prodia yang didirikan di Solo pada tahun 1973 sebagai yayasan yang juga melayani pemeriksaan laboratorium. Sampai sekarang perkembangan laboratorium sudah sedemikian pesatnya dan seiring dengan perkembangan teknologi laboratorium kesehatan yang semakin modern maka semakin banyak berdiri laboratorium klinik swasta di Indonesia.

Adanya laboratorium kesehatan di Indonesia tidak bisa terlepas dari sumber daya kesehatan yang menjalankan kegiatan pelayanan di laboratorium, maka pemerintah kemudian mendirikan institusi pendidikan analis kesehatan. Cikal bakal keberadaan institusi pendidikan analis kesehatan adalah dengan didirikannya pusat pelatihan tenaga kesehatan oleh dr. Y. Sulianti bersamaan dengan didirikan Proyek Bekasi (tepatnya Lemah Abang) sebagai proyek percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Selanjutnya berdiri Sekolah Pengatur Analis (SPA) yang didirikan pada tahun 1958 di Medan dan Yogyakarta. Masa pendidikan pada saat itu adalah 2 tahun yang berasal dari lulusan SD. Lulusannya dapat melanjutkan pendidikan kekhususan selama 2 tahun lagi yaitu jurusan kimia dan jurusan bakteri. Termasuk juga dengan berdirinya Sekolah Penjenang Kesehatan bagian F pada tahun 1970an. Tahun 1982 karena adanya kebijakan pemerintah berubah namanya menjadi Sekolah Menengah Analis Kesehatan dan tahun 1998 dikonversi menjadi D-III Akademi Analis Kesehatan.

Perkembangan institusi pendidikan analis kesehatan mengalami perkembangan yang pesat. Seperti halnya kebijakan pemerintah untuk menggabungkan akademi-akademi kesehatan di institusi negeri menjadi Politeknik Kesehatan dan mengilhami pendirian sekolah-sekolah tinggi kesehatan yang juga menyelenggarakan pendidikan Diploma III dan Diploma IV Analis Kesehatan. Atas kerja keras dan komitmen organisasi profesi analis kesehatan maka sampai saat ini telah ada institusi penyelenggara S1 Analis Kesehatan dengan nama S1 Teknologi Laboratorium Kesehatan yang berada di Makassar